Ketika memori tak berpendar
Terbuka mata sadar tak sadar
Dan ranum pun berbuih
Menali amarah dan gelap yang tak terarah
Dunia ingin tahu apakah yang telah kau dustakan?
Dalam rima yang berantakan
Dalam isi hati yang kau sembunyikan
Apakah bisa dunia temukan?
Ia hanya ingin tahu apa yang kau hiraukan
Yang tak berpendar itu kemudian memutar
Runtut dari satu hingga tak hingga
Kau diam dan bersujud
Jika sudah terbeban maka kau mulai tahajud
“Dasar ciptaan yang dusta! Tak cukupkah meresapi segala arti firmanNya? Kau pintar dan kau menyalahgunakannya, kini siapa peduli dengan segala ketakutanmu! Itu buah bibit yang kau tanam dulu! “ teriakan sangat jelas ini ternyata juga ikut menamparku
Kau, ayolah, dunia hanya ingin tahu apa yang begitu memaksamu bertahan
Cobalah, ia pasti tak hanya mendengar
Dia akan membelamu, memendarkan, menghapuskan, atau apa yang kau inginkan?
No comments:
Post a Comment