François Rabelais dans “La vie de Gargantua et de Pantagruel"

Sistem pendidikan adalah suatu tatanan yang digunakan oleh suatu negara dalam usaha untuk mengembangkan potensi para pelajarnya melalui proses pembelajaran (terutama formal) agar pelajar memiliki kemampuan untuk berpikir cerdas sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan negara. Setiap negara memiliki sistem pendidikan masing-masing dengan berbagai pertimbangan. Begitu juga halnya dengan sistem pendidikan yang diterapkan Perancis pada abad 16. Cara belajar pada lembaga pendidikan adalah dengan menghafal berbagai macam teori yang ada dengan tujuan para pelajar menguasai berbagai materi sehingga bisa mengembangakan potensinya untuk kemajuan bangsa. Sebagian besar masyarakat mematuhi aturan tersebut dengan cara mengikuti alur sistemnya. Namun tidak untuk François Rabelais, sastrawan dan humanis yang kritis ini memandang sistem pendidikan yang digunakan pada masa itu sangatlah tidak efektif.
Melalui buku Pantagruel (1532), dengan nama samaran Maistre Alcofribas Nasier, Rabelais mengutarakan kritikan-kritikan terhadap ilmu hukum, filsafat keagamaan, dan aturan-aturan pada masa itu. Kemudian buku ini disensor oleh beberapa tokoh yang merasa dipojokkan dengan karya itu yaitu tokoh dari Fakultas Teologi la Sorbonne. Merasa tidak bisa disalahkan, pada tahun 1534, Rabelais kembali menerbitkan bukunya yang berjudul Gargantua (ayah Pantagruel). Sindiran dan kritikan terhadap La Sorbonne dikemukakan dengan gamblang. Dia mengutarakan bahwa cara belajar dengan hafalan tidak akan membuat pelajar cerdas namun pelajar akan menjadi overload akibat tidak bisa mengikuti semua pelajaran yang diberikan dengan baik. Penerbitan buku seperti ini jarang sekali terjadi pada masa itu, karya ini tak hanya mengangkat tentang sistem pendidikan namun juga peperangan, kehidupan sosial, dan hampir segala aspek mengena pada seluruh masyarakat Perancis. Tidak ada respon langsung terhadap penerbitan buku ini. Masyarakat terutama tokoh-tokoh pendidikan merasa tersindir dan terbawa oleh karya ini.
Karya sastra yang ditulis oleh Rabelais merupakan karya yang berfungsi sebagai sarana kritik sosial. Penulis menginginkan adanya perubahan karena menganggap apa yang terjadi nantinya akan berdampak buruk. Menurut saya, seperti yang dilakukan Rabelais, mengkritik sebuah sistem melalui karya sastra sangatlah efektif. Dengan karya, kita dapat mengungkapkan apa yang kita rasakan melalui berbagai gaya bahasa sehingga membuat pembaca larut dan berpikir tentang apa yang kita tulis, tak jarang pula pembaca membenarkan tulisan kita karena selama ini mereka ternyata juga mempunyai pemikiran sama namun tidak bisa atau tidak berani mengungkapkannya.
Pada masa Rabelais, adanya sensor merupakan penghalang untuk berpendapat melalui sebuah karya, maka agar tujuan penulisan tercapai, penulisan disiasati dengan penggunaan analogi anak raksasa yang sebenarnya adalah para pelajar Perancis pada masa itu. Selain itu, keefektifan cara ini adalah karena suatu karya memiliki bukti otentik yang bisa disebarluaskan, semakin banyak pembaca, maka semakin banyak pula orang yang turut memikirkan suatu pendapat. Dengan begitu pendapat salah-benar akan muncul. Banyak pemikiran akan timbul dari sebuah gagasan dalam karya. Masyarakat umum terutama tokoh-tokoh pendidikan Perancis pada abad itu pasti melakukan perenungan dan memikirkan pendapat Rabelais, mereka mengamati lingkungan pendidikan dan mengulas sistem yang ada.
Beberapa tahun bahkan puluhan kemudian, pendapat Rabelais mulai satu persatu dibenarkan melalui pembenahan sistem pendidikan Perancis. Tidak semua pendapat Rabelais benar dan dapat diadopsi oleh pemerintah. Namun hal ini sudah memperlihatkan bahwa karya sastra tidak berlaku sebagai hiburan, berisi cerita dongeng yang menyenagkan, puisi romantis, tapi juga sebagai sarana untuk mengungkapkan pandangan baru terhadap suatu tatanan yang ada. Selain menikmati gaya bahasa dan alur cerita, pembaca juga akan memikirkan bagaimana cara, bertanya-tanya dalam hatinya, dan kemudian mengambil langkah untuk menjadi sesuatu yang lebih baik. Seperti inilah yang terjadi pada karya Rabelais. Tidak hanya berhenti pada masa itu, karya rabelais yang memuat gagasan baru semacam itu menjadi pembahasan sepanjang jaman dan akan selalu diambil gagasan yang dianggap akan dapat membantu pengembangan suatu negara. Karya Rabelais tak hanya berhenti di Perancis, namun kemudian diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan menjadi pemikiran lebih banyak lagi pembaca. Karya tersebut juga digunakan dalam pembelajaran seperti dalam pelajaran sejarah dan kesusastraan. Hal ini adalah salah satu bukti bahwa penulisan karya sastra untuk mengkritik suatu sistem merupakan cara satu cara yang tepat apabila dilengkapi dengan solusi-solusi terhadap masalah yang diangkat sehingga akan menjadi pembahasan banyak pihak dan kemudian dibenarkan melalui penataan sistem baru.
No comments:
Post a Comment