Katamu kamu sedang menunggu bintang kecil yang indah yang menurutmu lebih indah daripada semua bintang yang pernah kau lihat.
Katamu kau yakin suatu saat kau akan melihat bintang itu lagi, untuk kedua, ketiga bahkan keribuan kalinya.
Katamu kamu kangen sinar bintang itu, terakhir kau melihatnya dua tahun yang lalu.
Pagi ini puluhan menit aku habiskan untuk mendengarkan ceritamu tentang segala rasa rindumu.
Aku sebenarnya tak paham akan koordinat, perhitungan waktu dan segala hal tentang sains bintang yang kau ceritakan, tapi aku berusaha tersenyum, mengiyakan semua celotehmu yang mengalir deras seperti semangat dalam dirimu. Satu yang aku tangkap : kamu sungguh-sungguh.
“Kamu sudah dewasa, kamu tahu apa yang kamu lakukan” dalam hati aku menyanjungmu.
Aku berharap ada seseorang yang berbuat apa saja untuk mendapatkanku, bahkan sekedar melihatku. Seperti yang kau lakukan pada bintang itu. Sayangnya, itu cuma bintang ! Bintang yang tak pasti ada, tak pasti memberimu kebahagiaan.
Aku ingin menamparmu dan berteriak “Jangan bodoh! Bagaimana luar biasanya kecewamu kalau sampai kapanpun tak kau temukan bintang itu ?” tapi hatiku menghentikan niatan itu. Kamu sudah dewasa, aku yakin.
No comments:
Post a Comment