Aku memulai semua ini dengan indah. Tanpa takut. Nanti akan kuceritakan padamu lebih detail betapa mudahnya aku jatuh padamu. Kurasa kamu perlu tahu. Tidak sekarang tapi suatu saat nanti, saat aku sudah cukup berani untuk mengeja jawaban Tuhan atas kisah yang kumulai ini.
Diam-diam aku menyukaimu. Menyukai mata sinismu saat kulempar senyum saat kau memilih duduk di seberangku. Menyukai gaya santaimu dan diammu. Menyukai bagaimana kau menyayangi kekasihmu.
Lalu diam-diam, dibalik semua binar dan tawa yang ada, aku patah hati.
Aku belum begitu mengerti patah saat itu. Aku tidak merasakan sakitnya. Aku memilih lebih jauh, menyayangimu. Tanpa sedikitpun ingin memilikimu.
Lalu semuanya tentang kamu. Kamu selalu ada di semua pilihanku. Aku berkaca pada setiap kata-katamu. Aku mengidolakanmu dan mengikuti apa yang kau katakan padaku, tanpa kamu tahu, tanpa sengaja kamu begitu.
Sampai pada waktu aku benar-benar melupakanmu. Bahkan lupa mengeja namamu pada Tuhan, kebiasaan bertahun-tahun yang kulakukan semata hanya untuk meminta agar kamu dijaga, agar kamu bahagia.
Aku benar-benar tak ada waktu untuk menanyakan kabarmu atau berharap tak sengaja berpapasan denganmu. Aku pun lupa menceritakan lagi tentang kamu pada semua orang yang dekat denganku. Iya, aku cerita pada semua. Tentang detail bagaimana aku jatuh padamu dan betapa waktu selalu menuntunku untuk tidak menginginkanmu menjadi kekasihku. Aku butuh berjam-jam bercerita dan semua yang mendengar kemudian menepuk pundakku atau memelukku kecil. Menyampaikan bahwa apa yang aku ceritakan itu disebut cinta, tanpa syarat.
Aku berani melupakanmu karena aku diajari waktu. Kamu tahu aku suka sendiri dan mencari-cari perhatianmu. Tapi saat itu kuputuskan berhenti. Kupijakkan kaki di tanah lain dan mulai mendengar suara lain selain suaramu. Aku benar-benar bahagia saat itu. Aku ingin memelukmu dan berterima kasih telah membentukku. Tapi aku tidak melakukannya. Aku memeluk orang lain, ceritaku yang baru. Ya, aku mengakhiri sendiri cerita yang kumulai dengan jatuh padamu kala itu.
No comments:
Post a Comment