10.20.2012

Manjali dan Cakrabirawa

Ayu Utami, dalam Manjali dan Cakrabirawa, melalui tokoh Jacques, arkeolog Prancis yang dewasa dengan pengalaman mengutarakan sebuah pertanyaan pada tokoh wanita yang gampang tertebak sinar matanya, Marja:

"Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, apakah kamu percaya bahwa itu tidak bermakna?"

Marja tak menjawab, diam dalam pencarian akan jawaban dalam dirinya, sepertinya

"Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, seorang ilmuwan akan mencari pola, dan seorang beriman akan mencari Tuhan" jawab Jati, lelaki berjari dua belas yang mempesona tokoh-tokoh lain dalam cerita itu, termasuk aku, pembaca, bahkan tak menutup kemungkinan penulisnya juga mengaguminya


"dan aku bukan bagian dari keduanya, bukan ilmuwan bukan yang beriman, aku harus mencari jawabanku sendiri" batinku saat pertama kali membaca rangkaian pertanyaan dari Jacques

"karena setiap kebetulan menuntun yang percaya pada kebetulan yang lain, masih pada sugesti, kekuatan terbesar diri yang aku percaya sampai sekarang, hasilnya adalah kebetulan yang banyak, saling bertautan, semuanya karena peran berbagai orang yang ada di sekeliling tokoh-yang tak lain adalah yang percaya kebetulan yang terjadi pertama kali" simpulku mendekati akhir

"Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, setiap orang memiliki peran masing-masing" jawab Marja pada akhirnya

sungguh jelas dan ringkas, seakan merangkum rangkaian kata-kata kesimpulanku

apakah ini juga kebetulan? aku percaya, akan ada kebetulan-kebetulan selanjutnya  


terimakasih shika, ayu utami dan semuanya. yang perlahan menutup itu dengan cepat membuka kembali :)

2 comments:

  1. iya, apakah ini hanya kebetulan. kebetulan yang selalu membuatku terjebak dalam lingkaran gelembung ini? lagi dan lagi.. kebetulan yang selalu membuatku terperosok untuk jatuh lagi pada dirimu??? ini yang mengganggu pikiranku sekarang dan mungkin untuk seminggu kedepan..

    ReplyDelete