Boleh aku bilang aku capek menemanimu?
Boleh aku teriakkan keluh kesahku terhadapmu?
Boleh aku pergi tanpa harus kamu katakan bahwa aku meninggalkanmu?
Aku tak henti mencoba mengerti apa yang kau inginkan tanpa menggelengkan kepala saat kau ceritakan detail daftar hal yang kau suka dan tidak. Aku selalu mencoba tersenyum saat kamu mengumpat orang-orang yang banyak tak sepikiran denganmu. Aku pun menutupi rasa kesal dengan berpura-pura kuat menuruti dan turut menarik garis untuk menuju masa depanmu. Tidakkah kau tau betapa aku sangat menginginkan kau bersanding denganku membesarkan apa yang kita rintis dari sekarang? Tidakkah kau tau bahwa aku telah sampai pada batas kesabaran? Aku sekarang berdiri di depan garis batas itu dan diteriaki ribuan massa yang mendukung dan yang mengumpatiku. Aku ingin pergi. Aku ingin menapaki jalanku, sendiri. Aku ingin kau berjalan dengan apa yang kamu suka dan meninggalkan semua yang tidak kamu suka. Aku tau ini berat.
Andai saja ada waktumu untuk mendengarkanku.
Aku pergi. Jangan pernah katakan aku meninggalkanmu.
No comments:
Post a Comment